ATA
ATA (Advanced Technology Attachment) standar
adalah interface standar yang memungkinkan anda untuk menghubungkan perangkat
penyimpanan ke komputer PC. Standar ATA dikembangkan pada tanggal 12 Mei 1994
oleh ANSI (dokumen X3.221-1994). Meskipun nama resmi "ATA", standar
ini lebih dikenal dengan istilah komersial IDE (Integrated Drive Electronics)
atau Enhanced IDE (EIDE atau E-IDE).
Standar ATA awalnya ditujukan untuk
menghubungkan hard drive , namun ekstensi yang disebut ATAPI (ATA Packet
Interface) telah dikembangkan untuk dapat antarmuka perangkat penyimpanan lain
( CD-ROM drive , DVD-ROM drive , dll) pada ATA interface.
Karena Serial ATA standar (tertulis S-ATA atau
SATA) telah muncul, yang memungkinkan Anda untuk mentransfer data melalui link
serial, istilah "ATA paralel" (ditulis PATA atau P-ATA) kadang-kadang
menggantikan "istilah" ATA dalam rangka untuk membedakan antara dua
standar.
Standar ATA memungkinkan Anda menghubungkan
perangkat penyimpanan langsung dengan berkat motherboard untuk kabel pita, yang
umumnya terdiri dari 40 kabel paralel dan tiga konektor (biasanya konektor biru
untuk motherboard dan konektor hitam dan konektor abu-abu untuk dua perangkat
penyimpanan).
Standar ATA
Standar ATA hadir dalam beberapa versi, yang
diperkenalkan berturut-turut:
ATA-1
ATA-1 standar, lebih dikenal sebagai IDE,
memungkinkan Anda untuk menghubungkan dua perangkat pada-kawat kabel 40 dan
menawarkan 8 atau-bit transfer rate 16 dengan throughput urutan 8,3 Mb / s.
ATA-1 mendefinisikan dan mendukung mode PIO (Programmed Input / Output) 0, 1
dan 2 serta multi-word DMA mode (Direct Memory Access) 0.
ATA-2 standar, lebih dikenal sebagai EIDE (atau
kadang-kadang Fast ATA, Fast-ATA 2 atau Fast IDE), memungkinkan Anda untuk
menghubungkan dua perangkat pada-kawat kabel 40 dan menawarkan 8 atau-bit
transfer rate 16 dengan throughput dari urutan
16,6 Mb / s. Selain itu, ATA-2 memungkinkan
Anda untuk meningkatkan ukuran disk maksimum dari 528 Mb, yang dikenakan oleh
standar-1 ATA, menjadi 8,4 Gb berkat untuk LBA (Blok Besar Addressing).
ATA-3
. ATA-3 standar (juga disebut ATA Lampiran 3
Interface) merupakan revisi kecil dari ATA-2 (dengan kompatibilitas ke bawah)
dan diumumkan pada tahun 1997 di bawah X3.298 standar-1997. The ATA-3 standard
brings the following improvements: ATA-3 standar membawa peningkatan sebagai
berikut:
Peningkatan kehandalan: ATA-3 memungkinkan
peningkatan kehandalan transfer berkecepatan tinggi
SMART ( Self-Monitoring Analysis and Reporting
Technology : a function intended to improve reliability and prevent against
failures SMART (Self-Monitoring Pelaporan dan Analisis Teknologi: fungsi
dimaksudkan untuk meningkatkan kehandalan dan mencegah terhadap kegagalan
fungsi Keamanan: periferal dapat dilindungi
oleh password ditambahkan ke BIOS .. Ketika komputer dihidupkan, itu
memverifikasi bahwa password dikodekan dalam BIOS sesuai dengan yang disimpan
pada drive. Hal ini memungkinkan Anda untuk mencegah drive dari yang digunakan
pada komputer yang berbeda.
ATA-3 is not a new mode but supports PIO modes
0, 1, 2, 3 and 4 as well as DMA modes 0, 1 and 2. ATA-3 bukanlah modus baru
tapi mendukung mode PIO 0, 1, 2, 3 dan 4 serta mode DMA 0, 1 dan 2.
ATA-4
ATA-4 standar, atau Ultra-ATA/33, didefinisikan
pada tahun 1998 di bawah standar ANSI NCITS 317-1998. ATA ATA-4 memodifikasi
modus LBA dalam rangka meningkatkan batas ukuran disk drive 128-Gb.
LBA addresses in ATA-4 are 28-bit. LBA alamat
di ATA-4 adalah 28-b Setiap sektor mewakili 512 byte, sehingga batas ukuran
disk yang tepat dalam mode LBA adalah sebagai berikut:
2 28 *512 = 137 438 953 472 bytes 2 28 * 512 =
137 438 953 472 bytes
137 438 953 472/(1024*1024*1024)= 128 Gb 137
438 953 472 / (1024 * 1024 * 1024) = 128 Gb
ATA-5
In 1999, the ATA-5 standard defined two new
transfer modes: Ultra DMA modes 3 and 4 (mode 4 is also called Ultra ATA/66 or
Ultra DMA/66 ). Pada tahun 1999, ATA-5 standar yang ditetapkan dua mode
transfer baru: Ultra DMA mode 3 dan 4 (mode 4 disebut juga Ultra ATA/66 atau
Ultra DMA/66). What is more, it offers automatic detection of the type of
ribbon cables being used (80 or 40 wires). Terlebih lagi, ia menawarkan deteksi
otomatis dari jenis kabel pita yang digunakan (80 atau 40 kawat).
ATA-6
Since 2001, ATA-6 defines Ultra DMA/100 (also
called Ultra DMA mode 5 or Ultra-ATA100 ), which allows drives to theoretically
reach throughputs of 100 Mb/s. Sejak tahun 2001, ATA-6 mendefinisikan Ultra
DMA/100 (juga disebut Ultra DMA mode 5 atau Ultra-ATA100), yang memungkinkan
drive untuk secara teoritis mencapai throughputs dari 100 Mb / s.
yang memungkinkan drive yang mendukung fungsi
ini untuk secara otomatis menyesuaikan kecepatan akses untuk mengurangi
berjalan kebisingan.
Akhirnya, ATA-6 standar memungkinkan LBA 48-bit
dari sektor hard drive, yang disebut LBA48 (Logical Block Addressing 48 bit).
Berkat LBA48, adalah mungkin untuk menggunakan 2 ^ 48 hard drive dengan 512
byte per sektor, yang sama dengan batas ukuran disk 2 petabyte.
ATA-7
ATA-7 standar mendefinisikan Ultra DMA/133
(juga disebut Ultra DMA mode 6 atau Ultra-ATA133), yang memungkinkan drive
untuk secara teoritis mencapai throughputs dari 133 Mb / s.
Serial Advanced Technology Attachment (SATA)
adalah bus primer pada komputer yang didesain untuk mentransfer data antara
motherboard dan media penyimpanan data, seperti hard disk dan optical drive di
dalam komputer. Keuntungan utama menggunakan hard disk SATA adalah transfer
data yang lebih cepat, bisa memindahkan ataupun menambah device selama operasi
(jika sistem operasinya support), kabel yang lebih tipis sehingga proses
pendinginan udara dapat efisien, dan banyak keunggulan lainnya.
Disk SATA, hard disk dengan tipe SATA (Serial
Advanced Technology Attachment), yaitu interface disk ATA (Advanced Technology
Attachment) dengan versi Serialnya menggunakan kabel tipis yang memiliki total
kabel kecil sekitar dua pertiga dari total kabel harddisk dengan tipe EIDE atau
ATA disk yang berjumlah 39 pins dan SATA mempunyai kecepatan pengiriman data
sangat tinggi serta mengurani latensi. Sehingga bus serial ini mampu melebihi
kecepatan bus paralel.
SATA dalam mentransfer data secara berurutan
atau serial lewat kabelnya dan juga secara teknik SATA menyusun sendiri disk
yang tersambung ke dalam motherboard tanpa adanya sistem master ataupun slave,
sehingga kabel SATA hanya dapat digunakan pada satu hard disk. Tipe hard disk
yang telah dibahas ini, semuanya masuk dalam kategori internal hard disk,
maksudnya yang diinstall di dalam CPU. Selain internal hard disk ada juga
eksternal harddisk (hard disk yang berada diluar CPU), jadi bisa dipindah –
pindahkan. Eksternal hard disk mempunyai kecepatan rotasi 7200 rpm,
pemasangannya sangat mudah, tidak perlu membongkar PC dan hanya dengan
menghubungkan port USB ke PC, dan dapat mentransfer data 480 Mbps.
Kecepatan Hardisk SATA.
SATA
SATA (Serial ATA) adalah revolusi baru cara
pemasangan hardisk dengan hanya satu devices dalam satu ports SATA.
Terkesan lebih boros, namun kecepatan akses SATA jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan PATA, kesan pemasangan pun lebih rapi karena kabel yang digunakan untuk
SATA jauh lebih kecil dari kabel IDE.
Serial ATA (SATA) Revision 3.0 telah dirilis
oleh Serial ATA International Organization (Sata-IO), dan dijanjikan akan
menjadi device hardware yang memiliki kecepatan berlipat ganda sebesar 6Gbps.
Standard baru SATA ini akan membuat transfer data lebih cepat di motherboard,
dua kali lipat dibandingkan kecepatan di harddisk SATA 2. Harddisk standard
baru ini full kompatibel dengan versi SATA 2 sebelumnya, sehingga manufaktur
motherboard juga dapat menggunakan harddisk baru ini tanpa adanya kesulitan
yang berarti.Kecepatan menjadi hal yang penting untuk sebuah harddisk. SATA
Revision 3.0 ini akan melipatgandakan kecepatan transfer maksimum dengan
teknologi baru, membuat produk SATA baru ini menjadi generasi baru yang cepat.
Hal tersebut disampaikan oleh Knut Grimsrud, presiden SATA-IO yang sekaligus
menjabat sebagai Intel Fellow, dan direktur bagian arsitektur penyimpanan di
SATA-IO.
Standard harddisk SATA Revision 3.0 ini juga
dilengkapi dengan konektor Low Insertion Force (LIF) yang kecil untuk device
penyimpanan berukuran 1.8 inch, seperti SSD (Solid State Drives). Masih
ditambah dengan konektor optical disc 7mm, seperti yang digunakan di notebook
super tipis dan ringan. Untuk spesifikasi lebih lanjut mengenai SATA Revision
3.0, SATA-IO akan mendemonstrasikannya di Computex Taipei, mulai Juni
mendatang.(h_n) Dapunta Online – KEBUTUHAN AKAN sistem komputer dengan
kemampuan yang makin tinggi seolah berkejaran dengan perkembangan teknologi
saat ini. Lihat saja, produsen cip memori komputer terus menciptakan produk
yang memiliki kecepatan semakin tinggi. Bersamaan dengan itu, produsen wadah
penyimpanan data atau hard disk drive (HDD) juga meningkatkan kapasitas dan
kemampuan produknya.
Kelemahan dan Kelebihan harddisk SATA :
Menurut teory kelebihan sata data transfer bisa
mencapai 3x lebih cepat dari paralel ata, kekurangannya hardisk sata sensitif
terhadap power, dalam artian power harus benar2 bisa mencukupi kebutuhan
hardisk sata, jika tidak akan mempengaruhi umur hardisk. SATA menggunakan kabel
tipis & transfer rate hingga 6Gbps.
Perbedaan yang mencolok dari HDD ATA dengan
SATA, Yaitu :
1. Kabel sata menggunakan kabel yang lebih
kecil dari PATA (15-pin cmiww). Adapter dari serial ATA mampu mengakomodasi
transfer data dengan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ATA
sederhana. Walaupun menggunakan kabel lebih kecil, tapi SATA lebih cepat
daripada PATA. Jika kecepatan ATA mencapai 133 Mbps, SATA memiliki kecepatan
lanjutannya, yaitu 150 Mbps (SATA I), 300 Mbps (Sata II), dan 600 Mbps (SATA-
600/SATA III), Sedangkan ATA menggunakan kabel lebar dan transfer rate max
133Mbps.
2. SATA memiliki banyak kelebihan (misalnya
native command queuing) yang menyebabkannya memiliki kecepatan lebih dan
kemampuan untuk melakukan bekerja di lingkungan multitask dibandingkan ATA.
SCSI :
SCSI
SCSI singkatan dari Small Computer System
Interface, adalah sebuah antarmuka bus
berkinerja tinggi yang didefinisikan oleh
panitia ANSI X3T9.2 (American National
Standards Institute). Antarmuka ini digunakan
untuk menangani perangkat input/output
atau perangkat media penyimpanan Perangkat yang
umum menggunakan SCSI adalah
hard disk,CD-ROM, scanner atau printer.
SCSI (Small Computer System Interface). awalnya
bernama SASI ( Shugart Associate
System Interface ). SCSI biasa digunakan pada
komputer server karena kemampuanya
yang cepat dan kemampuan multitasking yang
baik. SCSI berputar lebih cepat dari pada
Hardisk IDE, SCSI berputar sekitar 7200 sampai
10000 rpm, dan teknologi sekarang
SCSI mampu berputar hingga 15000 rpm. Hardisk
SCSI terdiri dari beberapa tipe seperti
SCSI-1, SCSI-2, Ultra2 SCSI, dan Ultra3 SCSI.
SCSI-1
memiliki dua macam kecepatan yaitu :
3.5 MB/detik atau 5 MB/detik, keduanya bekerja
secara asinkron. Panjang kabelnya
dapat mencapai 6 meter.
SCSI versi 2 diluncurkan pada tahun 1989. SCSI
versi 2 ini ada 2 varian yaitu :
1. Fast SCSI : memiliki kecepatan 10 MB/detik,
8 bit bus width
2. Wide SCSI : memiliki kecepatan 20 MB/detik,
16 bit bus width
c. SCSI versi 3 muncul dengan 2 varian yaitu :
1. Ultra SCSI menggunakan bus width 8 bit
2. Ultra Wide SCSI menggunakan bus width 16 bit
Kedua varian ini memiliki 2x lebih cepat dari
versi sebelumnya.Tetapi versi ini belum stabil.
Ultra-2 SCSI
Versi ini diluncurkan pada tahun 1997 dengan
fitur LVD ( Low Voltage Differential )
dan stabil. Versi ini memiliki 2 varian yaitu :
1.Ultra2 SCSI memiliki kecepatan 40MB/detik
dengan bus width tetap 8 bit
2. Ultra2 Wide SCSI memiliki kecepatan
80MB/detik dengan bus width nya 16 bit
Keduanya mampu menggunakan kabel sampai dengan
12 Meter.
Ultra-3 SCSI
Pada versi ini menambahkan fitur CRC (Cylic
Redudancy Check) error checking. Ultra-3
disebut juga Ultra-160 karena kecepatan Ultra-3
memang 160 MB/detik. Ultra-3 SCSI juga menawarkan pin SCSI yg lebih variatif.
Semakin cepat putaran sebuah harddisk maka data
didalamnya lebih mudah diakses.
RPM harddisk SCSI lebih besar daripada harddisk
ATA ini berarti data pada SCSI lebih
cepat diakses daripada data di ATA.
A. Seek Time : Seek Time adalah waktu yg
dibutuhkan untuk mencari data. Seek Time SCSI harddisk juga jauh lebih cepat
disbanding harddisk ATA
B. Kapasitas: Untuk kapasitas yg sangat besar,
ukuran hardisk SCSI lebih besar dan berat dibandingkan ATA.
C. MTBF: MTBF ( Mean Time Between Failuresm )
adalah nilai daya tahan suatu
produk yg ditentukan berdasarkan
penelitian atas produk tersebut. MTBF yg
dimiliki oleh harddisk SCSI adalah 1 juta jam.
Sedangkan harddisk ATA hanya 500.000 jam. Ini
berarti harddisk SCSI dapat dijalankan sampai dengan 1 juta jam lamanya,
sedangkan harddisk ATA akan mati setelah 500.000 jam bekerja.
Raid Pada Hard Disk
Raid => adalah pararel akses pada hard
disk,yang sama dengan hard disk ialah san(storage area network)
untuk DAPAT mengunakan raid dibutuhkan
controller raid,dibutuhkan 2 hard disk.
macam macam raid:
1. Raid nol(mode stripping)
Prinsip kerja raid nol ialah=> membagi data
yang akan disimpan kedalam beberapa hard disk yang terpasang
sekaligus.
kelebihan: Membuat kecepatan menulis komputer
semakin cepat.
kelemahan: Membuat kecapatan Membaca computer menjadi
lambat.
2.Raid 1.=> ialah proses penyimpanan
data ke hard disk sama persis setiap hard disk.
kelebihan :Membuat
kecepatan baca komputer semakin cepat.
kelemahan :Membuat kecepatan
menulis tetap
3.Raid 0+1 =>ialah kombinasi antara raid nol
dan raid satu
(
robinsandhypurba.wordpress.com/category/hardware/ )
Mengoperasi software RAID
Mengoperasikan RAID menggunakan linux membutuhkan
beberapa langkah yang harus di ikuti secara saksamana. pada bagian ini akan di
jelaskan proses membuat RAID 5 menggunakan tiga(3)hardisk yang sudah di
partisikan sebelumnya. partisi yang akan digunakan adalah...
/dev/hde1
/dev/hdf2
/dev/hdg1
jika anda ingin menggunakan cara ini, pastikan
bahwa semua bagian di bawh ini sesuaai dengan kondisi server yang akan kita
gunakan.
(
yogapasti.blogspot.com/2010/03/mengoperasi-software-raid.html )
ONLINE BACKUP
Online backup saya maksudkan adalah backup yang
dilakukan secara realtime yang biasanya disebut Redundant System, yaitu
melakukan penggandaan file atau membagi parity file ke beberapa harddisk.
Online backup ini menggunakan technology RAID ( pada harddisk) dan Clustering
(mengabungkan CPU, ). Tentunya dengan menggabungkan kedua technology ini adalah
yang terbaik, hanya saja pada clustring system agak sulit dilakukan dan
membutuhkan keahlian khusus dan biaya yang besar untuk lisensi dan hardware.
Pada system RAID anda akan mengenal beberapa macam RAID system, yaitu RAID 0,
RAID1, RAID3, RAID4, RAID5, RAID6, RAID1+0 (RAID10). Untuk fitur backup system
hanya terdapat pada RAID0, RAID5, RAID6, RAID10. Untuk detail mengenai fitur
RAID ini silahkan anda baca pada fitur RAID.
RAID dapat dibagi lagi dalam 2 yaitu Hardware
RAID dan software RAID, Untuk fitur Hardware RAID, motherboard server anda
harus mendukung PCI64bit (socketnya lebih panjang 2x dari PCI biasa, bukan
PCI-X ya) dan tentunya RAID Card dan harddisk. Unntuk Software RAID secara
standard didukung oleh OS seperti Windows2000 server, Windows2003Server,
Windows2008server dan linux.
RAID0 lebih kita kenal sebagai Mirorring yang
artinya dua buah harddisk (atau volume) dimirror sehingga system CPU melakukan
dua kali pekerjaan yaitu menulis pada harddisk pertama dan kedua. Data harddisk
pertama akan sama dengan data harddisk 2, satu harddisk sebagai master (aktif
dan satu harddisk lagi sebagai slave). Jika terjadi kerusakan pada salah satu
harddisk maka harddisk yang lain dapat anda pakai sebagai penggantinya. Anda
cukup shutdown dan mengantikannya dengan harddisk baru. Kelemahan system ini
yaitu akan terjadi downtime sesaat dan system akan terasa lebih lambat karena
CPU melakukan dua kali pekerjaan. RAID ini banyak diterapkan pada sysem biasa
yang menggunakan harddisk IDE walaupun dapat juga dilakukan pada harddisk SATA
atau SCSI.
RAID system yang paling banyak dipakai adalah
RAID5 dan RAID6, cara kerja kerja RAID5 dan RAID6 sama yaitu melakukan
pembagian file parity ke beberapa harddisk. Minimum harddisk yang diperlukan
dengan system ini adalah 3 buah. Anda dapat menambah jumlah harddisk menjadi 5
unit, 7 unit atau 32 unit ( jika cpu anda muat). Kekurangan system ini yaitu
anda seakan akan kehilangan 20% dari total harddisk anda karena memang dialokasikan
untuk parity file. Jika anda mempunyai 3 unit harddisk 73Gb, maka system hanya
menampilkan 140Gb yang seharusnya 210Gb. Pada prosesnya RAID5 dan RAID6 akan
menggabungkan 3 buah harddisk ini dalam 1 volume, jadi di system windows hanya
akan mengenai 1 buah harddisk sebesar 140Gb. Kelebihan dari system ini yaitu
apabila ada salah satu harddisk (mana saja dari 3) yang rusak maka anda hanya
perlu melepas satu buah harddisk tanpa mematian system, anda hanya perlu
membeli harddisk baru yang plug lagi pada system yang sedang berjalan, RAID
akan melakukan partisi, format dan copy file dan parity lagi ke harddisk yang
baru. Tetapi tentunya anda harus mempunyai system harddisk Hotplug yang
biasanya hanya ada pada harddisk SCSI dan SAS.
Untuk perusahaan yang mempunyai database dan
domain system mutlak membutuhkan fitur Online Backup ini untuk meminimize
downtime akibat kerusakan hardware. Belilah Server Branded seperti HP, IBM,
Dell yang mendukung fitur ini. Jika anda ingin merakit sendiri maka pilihlah
motherboard server yang ok seperti Supermicro Server Board, Intel Server Board,
Tyan, ASUS dan lainnya yang mendukung SAS atapun SCSI RAID. Jika tidak ingin
memakai RAID on motherboard maka anda dapat memilih PCI 64bit ADAPTEC RAID Card
www.adaptec.com , LSI www.lsi.com , ATTO www.attoteh.com
OFFLINE BACKUP
Offline backup disini saya maksudkan adalah
rutinitas backup data yang dapat dilakukan setiap hari setelah office hour.
Data dicopykan ke media storage external seperti harddisk USB atau Firewire
ataupun NAS (Network Attached Storage). Backup secara offline dibutuhkan untuk
menjamin kebutuhan data yang hilang atau dirubah secara tidak sengaja, dimana
backup Online tidak dapat melakukan ini. Pada backup Online hanya dibackup
hadwarenya saja dan data pada saat itu, jika anda mengalami kerusakan file
ataupun salah edit, anda perlu melakukan Restore dari media backup Offline.
Backup menggunakan external storage haddisk USB
banyak kekurangannya yaitu membutuhkan waktu yang sangat lama (USB pelan!),
jika data yang akan dibackup sangat besar hal ini jadi sangat tidak effisien.
Banyak juga teman-teman IT melakukan backup ini dengan bantuan software seperti
Veritas Backup, yang mempunyai fitur membackup dengan metode differensial
ataupun incremental. Dengan metode ini akan sangat membantu karena system
dengan otomatis membackup hanya pada filebaru atau file yang mengalami
perubahan. Sehingga idak membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan backup
Solusi NAS lebih baik karena NAS biasanya
adalah sebuah komputer terpusat yang mempunyai banyak harddisk (mendukung RAID)
dan dapat membackup dengan cepat karena RAID system menulis langsung pada
beberapa harddisk sekaligus. Data juga cepat ditransfer dari server dan PC
melalui High Speed LAN. Anda dapat mencoba Freenas (www.freenas.org), dan yang
cukup canggih lagi khusus untuk backup anda dapat menggunakan software linux
embedded BackupRestore www.backup-restore.com
Solusi yang paling tepat untuk Offline Backup
ini adalah dengan TAPE backup, dan sampai saat ini masih dipakai oleh perusahaan
besar dan banking. Management Tape Backup sudah sudah sangat sempurna, Tape
backup mendukung storage yang sangat besar, 1 Tape dapat memuat data hingga 1
Terabyte, menggunakan IO SCSI yang mempunyai kecepatan 160Mbps atau 320Mbps dan
didukung oleh Softeware yang sudah cukup dewasa seperti yang paling terkenal
ARCSERVE yang sampai saat tulisan saya buat kini sudah versi 12. Dengan
Softeware ini dapat dibuat schedule backup setiap hari dengan metode full
backup, differencial ataupun incremental. Anda hanya perlu mengganti tape
setiap hari. Jika anda ingin penggantian Tape secara otomatis dapat memilih
Tape Backup Jukebox Autoloader (Otomatis changing Tape). Tape backup yang dapat
anda pakai adalah tanberg EXABYTE, IBM atau HP. Harga Tape Backup 400Gb native
backup USD 2,500 sampai USD 3,000.
Untuk software anda dapat memilih ARCSERVER
www.ca.com , yang sangat canggih dengan fitur online file backup dimana anda
dapat membackup file yang sedang dibuka dan database yang sedang aktif. Harga
ARCHSERVE USD 1,900 dan USD 1,100 untuk SQL backup. ARCSERVE juga mendukung
Disaster Recovery, dimana anda dapat membackup total system Windows Server dan
mengembalikan total system dan konfigurasi jika hardware mengalami kerusakan
total. Tape backup hasil backup biasanya disimpan di tempat yang berbeda dengan
server, bisanya ditukar dari kantor A ke B, dan dari B ke A misalnya. Ini untuk
berjaga jaga jika terjadi force major misalnya kebakaran dan kebanjiran, juga
kemalingan yang mengakibatkan data hilang total.
( bisniskomputer.com/content/view/45/201/ )
RAID
Sejarah RAIDPada tahun 1978, Norman Ken Ouchi
dari International Business Machines (IBM) dianugerahi paten Amerika Serikat,
dengan nomor 4092732 dengan judul "System for recovering data stored in
failed memory unit." Klaim untuk paten ini menjelaskan mengenai apa yang
kemudian dikenal sebagai RAID 5 dengan penulisan stripe secara penuh. Patennya
pada tahun 1978 tersebut juga menyebutkan bahwa disk mirroring atau duplexing
(yang kini dikenal sebagai RAID 1) dan juga perlindungan dengan paritas khusus
yang didedikasikan (yang kini dikenal dengan RAID 4) bisa digunakan, meskipun
saat itu belum ada implementasinya.Istilah "RAID" pertama kali
didefinisikan oleh David A. Patterson, Garth A. Gibson dan Randy Katz dari
University of California, Berkeley, Amerika Serikat pada tahun 1987, 9 tahun
berselang setelah paten yang dimiliki oleh Norman Ken Ouchi. Mereka bertiga
mempelajari tentang kemungkinan penggunaan dua hard disk atau lebih agar
terlihat sebagai sebuah perangat tunggal oleh sistem yang menggunakannya, dan
kemudian mereka mempublikasikannya ke dalam bentuk sebuah paper berjudul
"A Case for Redundant Arrays of Inexpensive Disks (RAID)" pada bulan
Juni 1988 pada saat konferensi SIGMOD. Spesifikasi tersebut menyodorkan beberapa
purwarupa RAID level, atau kombinasi dari drive-drive tersebut. Setiap RAID
level tersebut secara teoritis memiliki kelebihan dan juga kekurangannya
masing-masing. Satu tahun berselang, implementasi RAID pun mulai banyak muncul
ke permukaan. Sebagian besar implementasi tersebut memang secara substansial
berbeda dengan RAID level yang asli yang dibuat oleh Patterson dan kawan-kawan,
tapi implementasi tersebut menggunakan nomor yang sama dengan apa yang ditulis
oleh Patterson. Hal ini bisa jadi membingungkan, sebagai contoh salah satu
implementasi RAID 5 dapat berbeda dari implementasi RAID 5 yang lainnya. RAID 3
dan RAID 4 juga bisa membingungkan dan sering dipertukarkan, meski pada
dasarnya kedua jenis RAID tersebut berbeda.Patterson menulis lima buah RAID
level di dalam papernya, pada bagian 7 hingga 11, dengan membagi ke dalam
beberapa level, sebagai berikut:• RAID level pertama: mirroring• RAID level
kedua : Koreksi kesalahan dengan menggunakan kode Humming• RAID level ketiga :
Pengecekan terhadap disk tunggal di dalam sebuah kelompok disk.• RAID level
keempat: Pembacaan dan penulisan secara independen• RAID level kelima :
Menyebarkan data dan paritas ke semua drive (tidak ada pengecekan terhadap disk
tunggal). A. Pengertian RAIDRAID, singkatan dari Redundant Array of Independent
Disks merujuk kepada sebuah teknologi di dalam penyimpanan data komputer yang
digunakan untuk mengimplementasikan fitur toleransi kesalahan pada media
penyimpanan komputer (terutama hard disk) dengan menggunakan cara redundansi
(penumpukan) data, baik itu dengan menggunakan perangkat lunak, maupun unit
perangkat keras RAID terpisah. Kata "RAID" juga memiliki beberapa
singkatan Redundant Array of Inexpensive Disks, Redundant Array of Independent
Drives, dan juga Redundant Array of Inexpensive Drives. Teknologi ini membagi
atau mereplikasi data ke dalam beberapa hard disk terpisah. RAID didesain untuk
meningkatkan keandalan data dan meningkatkan kinerja I/O dari hard disk.RAID
juga merupakan organisasi disk memori yang mampu menangani beberapa disk dengan
sistem akses paralel dan redudansi ditambahkan untuk meningkatkan reliabilitas.
Kerja paralel ini menghasilkan resultan kecepatan disk yang lebih cepat. Konsep
RAIDAda beberapa konsep kunci di dalam RAID: mirroring (penyalinan data ke
lebih dari satu buah hard disk), striping (pemecahan data ke beberapa hard
disk) dan juga koreksi kesalahan, di mana redundansi data disimpan untuk
mengizinkan kesalahan dan masalah untuk dapat dideteksi dan mungkin dikoreksi
(lebih umum disebut sebagai teknik fault tolerance/toleransi
kesalahan).Level-level RAID yang berbeda tersebut menggunakan salah satu atau
beberapa teknik yang disebutkan di atas, tergantung dari kebutuhan sistem.
Tujuan utama penggunaan RAID adalah untuk meningkatkan keandalan/reliabilitas
yang sangat penting untuk melindungi informasi yang sangat kritis untuk
beberapa lahan bisnis, seperti halnya basis data, atau bahkan meningkatkan
kinerja, yang sangat penting untuk beberapa pekerjaan, seperti halnya untuk
menyajikan video on demand ke banyak penonton secara sekaligus.Konfigurasi RAID
yang berbeda-beda akan memiliki pengaruh yang berbeda pula pada keandalan dan
juga kinerja. Masalah yang mungkin terjadi saat menggunakan banyak disk adalah
salah satunya akan mengalami kesalahan, tapi dengan menggunakan teknik
pengecekan kesalahan, sistem komputer secara keseluruhan dibuat lebih andal
dengan melakukan reparasi terhadap kesalahan tersebut dan akhirnya
"selamat" dari kerusakan yang fatal.Teknik mirroring dapat meningkatkan
proses pembacaan data mengingat sebuah sistem yang menggunakannya mampu membaca
data dari dua disk atau lebih, tapi saat untuk menulis kinerjanya akan lebih
buruk, karena memang data yang sama akan dituliskan pada beberapa hard disk
yang tergabung ke dalam larik tersebut. Teknik striping, bisa meningkatkan
performa, yang mengizinkan sekumpulan data dibaca dari beberapa hard disk
secara sekaligus pada satu waktu, akan tetapi bila satu hard disk mengalami
kegagalan, maka keseluruhan hard disk akan mengalami inkonsistensi. Teknik
pengecekan kesalahan juga pada umumnya akan menurunkan kinerja sistem, karena
data harus dibaca dari beberapa tempat dan juga harus dibandingkan dengan
checksum yang ada. Maka, desain sistem RAID harus mempertimbangkan kebutuhan
sistem secara keseluruhan, sehingga perencanaan dan pengetahuan yang baik dari
seorang administrator jaringan sangatlah dibutuhkan. Larik-larik RAID modern
umumnya menyediakan fasilitas bagi para penggunanya untuk memilih konfigurasi
yang diinginkan dan tentunya sesuai dengan kebutuhan.Beberapa sistem RAID dapat
didesain untuk terus berjalan, meskipun terjadi kegagalan. Beberapa hard disk
yang mengalami kegagalan tersebut dapat diganti saat sistem menyala (hot-swap)
dan data dapat diperbaiki secara otomatis. Sistem lainnya mungkin mengharuskan
shutdown ketika data sedang diperbaiki. Karenanya, RAID sering digunakan dalam
sistem-sistem yang harus selalu on-line, yang selalu tersedia (highly
available), dengan waktu down-time yang, sebisa mungkin, hanya beberapa saat
saja.Pada umumnya, RAID diimplementasikan di dalam komputer server, tapi bisa
juga digunakan di dalam workstation. Penggunaan di dalam workstation umumnya
digunakan dalam komputer yang digunakan untuk melakukan beberapa pekerjaan
seperti melakukan penyuntingan video/audio.Struktur RAIDDisk memiliki resiko
untuk mengalami kerusakan. Kerusakan ini dapat berakibat turunnya kinerja atau
pun hilangnya data. Meski pun terdapat backup data, tetap saja ada kemungkinan
data yang hilang karena adanya perubahan setelah terakhir kali data di-backup.
Karenanya reliabilitas dari suatu disk harus dapat terus ditingkatkan.Berbagai
macam cara dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan juga reliabilitas dari
disk. Biasanya untuk meningkatkan kinerja, dilibatkan banyak disk sebagai satu
unit penyimpanan. Tiap-tiap blok data dipecah ke dalam beberapa subblok, dan
dibagi-bagi ke dalam disk-disk tersebut. Ketika mengirim data disk-disk
tersebut bekerja secara paralel, sehingga dapat meningkatkan kecepatan transfer
dalam membaca atau menulis data. Ditambah dengan sinkronisasi pada rotasi
masing-masing disk, maka kinerja dari disk dapat ditingkatkan. Cara ini dikenal
sebagai RAID. Selain masalah kinerja RAID juga dapat meningkatkan realibilitas
dari disk dengan jalan melakukan redundansi data.Tiga karakteristik umum dari
RAID ini, yaitu :1. RAID adalah sekumpulan disk drive yang dianggap sebagai
sistem tunggal disk.2. Data didistribusikan ke drive fisik array.3. Kapasitas
redunant disk digunakan untuk menyimpan informasi paritas, yang menjamin
recoveribility data ketika terjadi masalah atau kegagalan disk.Jadi, RAID
merupakan salah satu jawaban masalah kesenjangan kecepatan disk memori dengan
CPU dengan cara menggantikan disk berkapasitas besar dengan sejumlah disk-disk
berkapasitas kecil dan mendistribusikan data pada disk-disk tersebut sedemikian
rupa sehingga nantinya dapat dibaca kembali.
Raid terdiri dapat dibagi menjadi enam level
yang berbeda:
1.Raid level 0. Menggunakan kumpulan disk
dengan striping pada level blok, tanpa redundansi. jadi hanya melakukan
striping blok data kedalam beberapadisk. kelebihan level ini antara lain akses
beberapa blok bisa dilakukan secara paralel sehingga bis lebih cepat.
kekurangan antara lain akses perblok sama saja seperti tidak ada peningkatan,
kehandalan kurang karena tidak adanya pembekc-upan data dengan redundancy.
Berdasarkan definisi RAID sebagai redudancy array maka level ini sebenarnya
tidak termasuk kedalam kelompok RAID karena tidak menggunakan redundansy untuk
peningkatan kinerjanya.
2.RAID level 1. Merupakan disk mirroring,
menduplikat data tanpa striping. Cara ini dapat meningkatkan kinerja disk, tapi
jumlah disk yang dibutuhkan menjadi dua kali lipat kelebihannya antara lain
memiliki kehandalan (reliabilitas) yang baik karena memiliki back up untuk tiap
disk dan perbaikan disk yang rusak dapat dengan cepat dilakukan karena ada
mirrornya. Kekurangannya antara lain biaya yang menjadi sangat mahal karena
membutuhkan disk 2 kali lipat dari yang biasanya.
3.RAID level 2. Merupakan pengorganisasian dengan
error correction code (ECC). Seperti pada memory dimana pendeteksian mengalami
error mengunakan paritas bit. Sebagai contoh, misalnya misalnya setiap byte
data, memiliki paritas bit yang bersesuaian yang mempresentasikan jumlah bit
"1" didalm byte data tersebut dimana paritas bit = 0 jika bit genap
atau paritas bit = 1 jika bit ganjil. Jadi, jika salah satu bit pada salah satu
data berubah dan tidak sesuai dengan paritas bit yang tersimpan. Dengan
demikian, apabila terjadi kegagalan pada salah satu disk, data dapat dibentuk
kembali dengan membaca error correction bit pada disk lain. Kelebihannya antara
lain kehandalan yang bagus karena dapat membentuk kembali data yang rusak
dengan ECC tadi, dan jumlah bit redundancy yang diperlukan lebih sedikit jika dibandingkan
dengan level 1 (mirroring). Kelemahannya antara lain prlu adanya perhitungan
paritas bit, sehingga menulis atau perubahan data memerlukan waktu yang lebih
lama dibandingkan dengan yang tanpa menggunakan paritas bit, level ini
memerlukan disk khusus untuk penerapannya yang harganya cukup mahal.
4.RAID level 3. Merupakan pengorganisasian
dengan paritas bit yang interleaved. Pengorganisasian ini hamper sama dengan
RAID level 2, perbedaanya adalah pada level 3 ini hanya memerlukan sebuah disk
redudan, berapapun kumpulan disknya, hal ini dapt dilakukan karena disk
controller dapat memeriksa apakah sebuah sector itu dibaca dengan benar atau
tidak (mengalami kerusakan atau tidak). Jadi tidak menggunakan ECC, melainkan
hanya membutuhakan sebuah bit paritas untuk sekumpulan bit yang mempuntai
sekumpulan bit yang mempunyai posisi yang sama pada setiap dis yang berisi
data. Selain itu juga menggunakan data striping dan mengakses disk-disk secara
parallel. Kelebihannya antara lain kehandalan (rehabilitas) bagus, akses data
lebih cepat karena pembacaan tiap bit dilakukan pada beberapa disk (parlel),
hanya butuh 1 disk redudan yang tentunya lebih menguntungkan dengan level 1 dan
2. kelemahannya antara lain perlu adanya perhitungan dan penulisan parity bit
akibatnya performannya lebih rendah dibandingkan yang menggunakan paritas.
5.RAID level 4. Merupakan pengorganisasian
dengan paritas blok interleaved, yaitu mengunakan striping data pada level
blok, menyimpan sebuah parits blok pada sebuah disk yang terpisah untuk setiap
blok data pada disk-disk lain yang bersesuaian. Jka sebuah disk gagal. Blok
paritas tersebut dapat digunakan untuk membentuk kembali blok-blok data pada
disk yang bisa lebih cepat karena bisa parlel dan kehandalannya juga bagus
karena adanya paritas blok. Kelemahannya antara lain akses perblok seperti
biasa penggunaan 1 disk., bahkan untuk penulisan ke 1 blok memerlukan 4
pengaksesan untuk membaca ke disk data yag bersangkutan dan paritas disk, dan 2
lagi untuk penulisan ke 2 disk itu pula (read-modify-read)
6.RAID level 5. Merupakan pengorganisasian
dengan paritas blok interleaved terbesar. Data dan paritas disebr pada semua
disk termasuk sebuah disk tambahan. Pada setiap blok, salah satu dari disk
menyimpan paritas dan disk yang lainnya menyimpan data. Sebagai contoh, jika
terdapt kumpulan dari 5 disk, paritas paritas blok ke n akan disimpan pada disk
(n mod 5) +1, blok ke n dari 4 disk yang lain menyimpan data yang sebenarnya
dari blok tersebut. Sebuah paritas blok tidak disimpan pada disk yang sama
dengan lok-blok data yang bersangkutan, karena kegagalan disk tersebut akan
menyebabkan data hilang bersama dengan paritasnya dan data tersebut tidak dapat
diperbaiki. Kelebihannya antara lain seperti pada level 4 ditambah lagi dengan
pentebaran paritas seoerti ini dapat menghindari penggunaan berlebihan dari
sebuah paritas bit seperti pada RAID level 4. kelemahannya antara lain perlunya
mekanisme tambahan untuk penghitungan lokasi dari paritas sehingga akan
mempengaruhi kecepatan dalam pembacaan blok maupun penulisannya.
7.RAID level 6. Disebut juga redudansi P+Q,
seperti RAID level 5, tetapi menyimpan informasi redudan tambahan untuk
mengantisipasi kegagalan dari beberapa disk sekaligus. RAID level 6 melakukan
dua perhitungan paritas yang berbeda, kemudian disimpan di dalam blok-blok yang
terpisah pada disk-disk yang berbeda. Jadi. Jika disk data yang digunakan
sebanyak n buah disk, maka jumlah disk yang dibutuhkan pada RAID level 6 ini
adalah n+2 disk. Keuntungan dari RAID level 6 ini adalah kehandalan data yang
sangat tinggi, karena untuk menyebabkan data hilang, kegagalan harus terjadi
pada tiga buah disk dalam interval rata-rata data mean time to repair (MTTR).
Kerugiannya yaitu penalty waktu pada saat penulisan data, karena setiap
penulisan yang dilakukan akan mempengaruhi dua buah paritas blok.
8.Raid level 0+1 dan 1+0. Ini merupakan
kombinasi dari RAID level 0 dan RAID level 1. RAID level 0 memiliki kinerja
yang baik., sedangkan RAID level 1 memiliki kehandalan. Namun, dalam
kenyataannya kedua hal ini sama pentingnya. Dalam RAID 0+1, sekumpulan disk di
strip, kemudian strip tersebut di-mirror ke disk-disk yang lain, menghasilkan
strip-strip data yang sama. Kombinasi lainnya adalah RAID 1+0, dimana disk-disk
mirror secara berpasangan, dan kemudian hasil pasangan mirror-nya di-stri. RAID
1+0 ini mempunyai keuntungan lebih dibandingkan dengan RAID 0+1. sebagai
contoh, jika sebuah disk gagal pada RAID 0+1, seluruh disknya tidak dapat di
akses, sedangkan pada RAID 1+0, disk yang gagal tersebut tidak dapat diakses
tetapi pasangan stripnya yang lain masih bisa, dan pasangan mirror-nya masih
dapat diakses untuk menggantikannya sehingga disk-disk lain selain yang rusak
masih bisa digunakan.
Implementasi RAID Pada umumnya, RAID
diimplementasikan di dalam komputer server, tapi bisa juga digunakan di dalam
workstation. Penggunaan di dalam workstation umumnya digunakan dalam komputer
yang digunakan untuk melakukan beberapa pekerjaan seperti melakukan
penyuntingan video/audio. Implementasi RAID, selain secara hardware (dengan
RAID controller) juga dapat dilakukan secara software, misalnya pada Microsoft
Windows NT 4.0.
Sumber: (
http://nasari.wordpress.com/2010/04/30/pengertian-raid/
http://id.wikipedia.org/wiki/RAID ) (
christinapandu.blogspot.com/2010/10/raid.html )
Perbedaan Raid 0, 1, 5 dan 10
Raid level 0. Menggunakan kumpulan disk dengan
striping pada level blok, tanpa redundansi. jadi hanya melakukan striping blok
data kedalam beberapadisk. kelebihan level ini antara lain akses beberapa blok
bisa dilakukan secara paralel sehingga bis lebih cepat. kekurangan antara lain
akses perblok sama saja seperti tidak ada peningkatan, kehandalan kurang karena
tidak adanya pembekc-upan data dengan redundancy. Berdasarkan definisi RAID sebagai
redudancy array maka level ini sebenarnya tidak termasuk kedalam kelompok RAID
karena tidak menggunakan redundansy untuk peningkatan kinerjanya.
RAID level 1. Merupakan disk mirroring,
menduplikat data tanpa striping. Cara ini dapat meningkatkan kinerja disk, tapi
jumlah disk yang dibutuhkan menjadi dua kali lipat kelebihannya antara lain
memiliki kehandalan (reliabilitas) yang baik karena memiliki back up untuk tiap
disk dan perbaikan disk yang rusak dapat dengan cepat dilakukan karena ada
mirrornya. Kekurangannya antara lain biaya yang menjadi sangat mahal karena
membutuhkan disk 2 kali lipat dari yang biasanya.
Raid level 0+1 dan 1+0. Ini merupakan kombinasi
dari RAID level 0 dan RAID level 1. RAID level 0 memiliki kinerja yang baik.,
sedangkan RAID level 1 memiliki kehandalan. Namun, dalam kenyataannya kedua hal
ini sama pentingnya. Dalam RAID 0+1, sekumpulan disk di strip, kemudian strip
tersebut di-mirror ke disk-disk yang lain, menghasilkan strip-strip data yang
sama. Kombinasi lainnya adalah RAID 1+0, dimana disk-disk mirror secara
berpasangan, dan kemudian hasil pasangan mirror-nya di-stri. RAID 1+0 ini
mempunyai keuntungan lebih dibandingkan dengan RAID 0+1. sebagai contoh, jika
sebuah disk gagal pada RAID 0+1, seluruh disknya tidak dapat di akses,
sedangkan pada RAID 1+0, disk yang gagal tersebut tidak dapat diakses tetapi
pasangan stripnya yang lain masih bisa, dan pasangan mirror-nya masih dapat
diakses untuk menggantikannya sehingga disk-disk lain selain yang rusak masih
bisa digunakan.
( wss-id.org/forums/p/1420/2249.aspx )
Pengertian RAID dan Levelsnya
In computing, the acronym RAID (originally
redundant array of inexpensive disks, now also known as redundant array of
independent disks) refers to a data storage scheme using multiple hard drives
to share or replicate data among the drives. Depending on the configuration of
the RAID (typically referred to as the RAID level), the benefit of RAID is to
increase data integrity, fault-tolerance, throughput or capacity, compared to
single drives. In its original implementations, its key advantage was the
ability to combine multiple low-cost devices using older technology into an
array that offered greater capacity, reliability, speed, or a combination of
these things, than was affordably available in a single device using the newest
technology. (diartikan sendiri aja yah.. soale pengertian ini aku comot dari
wikipedia.org)
Dengan kata lain fungsi RAID adalah
penggabungan beberapa harddisk menjadi satu logical unit atau satu volume
Raid Levels 1. RAID O. Arti : Keseluruhan
harddisk yang dimiliki akan berfungsi sebagai tempat penyimpanan data. dengan
kata lain data yang kita simpan kedalam harddisk akan di stripping keseluruh
harddisk anggota dari RAID 0 tersebut. Contoh : 4 Harddisk SCSI berkapasistas
72GB per Disk di configure dengan RAID 0 maka total harddisk yang dapat
dijadikan penyimpanan data adalah keseluruhannya ( 4 x 72 GB) Kelebihan :
Dengan RAID 0, kapasistas harddisk yang dimiliki untuk penyimpanan data adalah
total dari keseluruhan harddisk yang dimiliki, tanpa ada pengurangan Kekurangan
: Jika salah satu harddisk fails dalam RAID 0, maka data akan hilang tanpa ada
penggantinya.
2. RAID 1 Arti : Harddisk dalam RAID 1 dapat
diartikan sebagai mirroring, karena setengah dari jumlah Harddisk yang
diposisikan sebagai RAID 1 digunakan sebagai mirror. Dengan kata lain bahwa
hanya setengah dari kapasitas Harddisk keseluruhan yang dapat digunakan sebagai
penyimpanan data, setengah lagi hanya berfungsi sebagai mirror Contoh : 4
Harddisk SCSI berkapasitas 72GB di configure dengan RAID 1, maka hanya 2
Harddisk (2 x 72 GB) yang dapat digunakan sebagai penyimpanan data, dan 2
harddisk lagi (2 x 72GB) lagi digunakan sebagai Mirror dari data tersebut.
Kelebihan : Jika salah satu Harddisk yang berfungsi sebagai penyimpanan data
fails/bermasalah, maka harddisk mirror akan secara otomatis menggantikan
fungsinya sampai harddisk yang fails tersebut di ganti dengan yang baru, tanpa
penurunan performance dari keseluruhan harddisk. Kekurangan : RAID 1 bisa dikatakan
MAHAL, karena hanya setengah dari jumlah harddisk yang dimiliki yang dapat
dijadikan tempat penyimpanan data.
3. RAID 1+0 Arti : Harddisk yang di configure
dalam RAID 1+0 bisa dikatakan di striping dan di mirror, dengan kata lain data
yang kita simpan dalam harddisk akan di stripping ke anggota dari RAID 1+0
tersebut dan juga setengah dari jumlah harddisk yang ada akan di mirror. Contoh
: 4 harddisk SCSI berkapasitas 72GB di configure dengan RAID 1+0 maka kapasitas
yang dapat di gunakan untuk penyimpanan data adalah 2 x 72 GB dan data yang
disimpan akan di stripping atau dibagikan diantara kedua harddisk tersebut.
sisa 2 harddisk lagi berdungsi sebagai mirror. Kelebihan : bisa dikatakan sama
dengan RAID 1 hanya performance dari baca tulis harddisk meningkat dibanding
RAID 1 Kekurangan : MAHAL juga seperti RAID 1
4. RAID 5 Arti : Dalam RAID 5 ada pembatasan
minimal harddisk yang digunakan, yaitu 4 harddisk, kenapa ? karena dalam sistem
RAID 5 ada pembagian data dan parity. Contoh : 4 harddisk berkapasitas 72GB
akan di configure dengan RAID 5, maka 3 x 72 GB akan berfungsi sebagai
penyimpanan data dan 1 x 72 GB menjadi parity. Kelebihan : Jika salah satu dari
harddisk tersebut fails, fungsi harddisk masih berfungsi. Kekurangan :
performance akan menurun jika harddisk fails.
5. RAID 6 Arti : Dalam RAID 6 juga ada
pembatasan minimal harddisk yaitu 5 harddisk. 3 diantaranya akan di jadikan
data dan 2 lagi sebagai parity. Contoh : 5 harddisk berkapasitas 72GB akan di
configure sebagai RAID 6, maka 3 x 72 GB akan berfungsi sebagai penyimpanan
data dan 2 x 72GB menjadi parity. Kelebihan : dalam RAID 6 maksimal harddisk
fails dalam waktu yang bersamaan adalah 2 harddisk. jadi jika 2 harddisk
didalam RAID 6 fails, fungsi harddisk masih berjalan. Kekurangan : performance
akan menurun jika ada harddisk fails.
(
tarutung.wordpress.com/.../pengertian-raid-dan-levels-nya/ )
RAID.
Istilah RAID pertama kali timbul dalam sebuah
tulisan ilmiah yang dibuat oleh sekelompok peneliti Universitas California
Berkeley. Kepanjangan RAID adalah Redundancy Array of Independent Disk. Pola
RAID terdiri dari enam tingkat yaitu tingkat nol samapai tingkat lima. RAID
diajukan untuk mendekatkan jurang yang semakin melebar antara kecepatan
prosesor dan elektromekanis disk drive yang relatif lambat, strateginya adalah
dengan mengganti disk berkapasitas besar dengan sejumlah disk drive yang
berkapasitas lebih kecil, dan mendistribusikan data sedemikian rupa sehingga
memungkinkan akses data dari sejumlah drive secara stimulan.
· RAID tingkat 0
RAID tingkat 0 bukan anggota keluarga RAID yang
sebenarnya, karena raid tingkat 0 tidak menggunakan redudansi untuk
meningkatkan kinerja, akan tetapi terdapat aplikasi seperti aplikasi yang
beroperasi pada superkomputer dengan kinerja dan kapasitas. RAID tingkat 0
telah berkembang jauh untuk mendistribusikan data ke disk array yang data nya
di-strip melalui disk. Sedangkan disk ini dibagi menjadi strip-strip,
strip-strip ini dapat berupa blok-blok, sector-sector atau unit-unit secara
fisik. Kumpulan strip-strip yang berurutan yang memetakan tepat sebuah strip ke
anggota array dikenal sebagai stripe.
· RAID tingkat 1
Pada RAID tingkat 1, redundasi diperoleh cukup
dengan cara menduplikasi seluruh data sehingga pada saat terjadinya kegagalan
disk, data yang kritis masih dapat diperoleh dengan cepat. Selain itu RAID
tingkat 1 juga memberikan peningkatan kinerja dibandingkan dengan RAID 0 dalam
hal aplikasi transfer data yang intensif dengan persentase pembacaan yang
tinggi.
· RAID tingkat 2
Pada RAID tingkat 2, strip-stripnya berukuran
kecil seperti berukuran satu byte atau word. Kode error-correcting dihitung
melalui semua bit-bit yang bersangkutan pada setiap disk data, dan bit-bit kode
disimpan pada posisi-posisi bit yang bersangkutan di disk paritas yang berjumlah
banyak. Walaupun pada RAID tingkat 2 membutuhkan disk yang lebih sedikit
dibandingkan dengan RAID tingkat 1, namun pada RAID tingkat 2 masih tetap
membutuhkan biaya yang mahal. Jadi RAID tingkat 2 hanya akan menjadi pilihan
yang tepat untuk lingkungan yang sering mengalami error disk, yang pada keadaan
dimana reliabilitas disk dan disk drive yang tinggi.
· RAID tingkat 3
RAID tingkat 3 diorganisasikan dengan cara yang
sama dengan RAID tingkat 2. Perbadaanya hanya membutuhkan disk redundan tunggal
pada RAID tingkat 3, RAID tingkat 3 ini sudah menggunakan akses paralel, dengan
data yang didistribusikan dalam bentuk strip-strip kecil. Untuk Kode
error-correctingnya pun tidak dihitung, dan untuk transfer yang berukuran
besar, peningkatan kinerjanya mengalami kenaikan yang sangat besar pula.
· RAID tingkat 4
Pada RAID tingkat 4 ini setiap strip relatif
besar. Strip paritas bit per bit dihitung ke seluruh strip yang berkaitan pada
disk data, dan bit paritas disimpan dalam strip yang berkaitan pada disk
paritas. Dan untuk menghitung prioritas baru, array management software harus
membaca strip paritas yang lama, kemudian software tersebut dapat meng-update
kedua strip dengan menggunakan data baru dan paritas yang baru dihitung. Jadi
setiap penulisan strip meliputi dua buah pembacaan dan dua buah penulisan.
· RAID tingkat 5
RAID tingkat 5 ini diorganisasikan sama seperti
RAID tingkat 4. Perbedaannya adalah bahwa RAID tingkat 5 mendristribusikan
strip-strip paritas keseluruh disk, alokasi yang umum yaitu pola round-robin.
3. OPTICAL MEMORY
Pada tahun 1983, salah satu produk yang paling
berhasil sepanjang masa diluncurkan adalah sistem audio digital compact disk
(CD). CD merupakan disk yang tidak dapat dihapus tapi bisa menyimpan lebih dari
60 menit. Dan sistem-sistem yang mengalami peningkatan yang digunakan dalam
aplikasi komputer adalah CD-ROM,WORM, dan Disk Optik Yang Dapat Dihapus.
a) CD-ROM
Baik CD audio maupun CD-ROM ( compact disk
read-only memori ) menggunakan teknologi yang sama. Perbedaan utamanya adalah
CD-ROM player lebih kasar dan memiliki perangkat error correcting untuk
menjamin bahwa data ditransfer dengan benar dari disk ke komputer. Sedangkan
yang dimaksud dengan constant angular velocity (CAV) adalah kelajuan yang sama
dengan memutar disk pada kecepatan yang sama. Keuntungan menggunakan CAV adalah
bahwa blok-blok data dapat diamati secara langsung oleh track dan sector.
Sedangkan kerugian CAV adalah bahwa jumlah data yang dapat disimpan pada track
yang jauh diluar sama dengan yang dapat disimpan dengan track yang berada dekat
dengan titik pusat.
CD-ROM memiliki tiga buah keuntungan besar :
· Kapasitas penyimpanan informasinya jauh lebih
besar dibandingkan dengan disk optis.
· Disk optis bersama-sama dengan informasi yang
tersimpan didalamnya dapat diperbanyak dengan biaya yang sangat murah, tidak
seperti halnya disk magnetik. Database pada disk magnetik harus direproduksi
dengan menyalin sebuah disk pada suatu saat dengan menggunakan dua buah disk
drive.
· Disk optik dapat dipindah-pindah, sedangkan
disk magnetik tidak dapat dipindah-pindahkan, informasi yang ada didalamnya pun
pertama-tama harus disalin ke pita sebelum disk/drive dapat digunakan untuk
menyimpan informasi baru.
Kekurangan CD-ROM adalah :
· CD-ROM hanya dapat dibaca saja (read-only)dan
tidak dapat di update
· CD-ROM memiliki waktu akses yang lebih lama
dibandingkan dengan waktu akses disk drive magnetik, yaitu sebanyak setengah
detik.
b) Worm
Teknik yang biasa dipakai untuk menyiapkan disk
adalah dengan menggunakan laser berdaya tinggi untuk memproduksi serangkaian
blister pada disk. Bila media yang belum terformat ditempatkan pada drive WORM,
maka laser berdaya rendah cukup dapat memproduksi panas untuk terjadinya burst
blister-blister yang belum direkam. Selama operasi pembacaan disk, laser yang
berada pada drive WORM mengiluminasi permukaan disk. Karena burst blister
memberikan kontras yang tinggi dibandingkan dengan alat elektronika yang
sederhana.. Disk optis WORM sangat menarik digunakan untuk keperluan penyimpana
arsip dokumen dan file dan disk ini pula dapat menampung rekaman data pengguna
dalam ukuran besar yang permanen.
c) Disk Optis Yang Dapat Dihapus
Kemajuan yang terbaru dalam bidang disk optis
komputer adalah disk optis yang dapat dihapus. Disk ini dapat ditulis
berulang-ulang dan dapat ditulisi kembali, seperti halnya disk magnetis.
Walaupun sejumlah pendekatan telah dilakukan, teknologi satu-satunya yang
terbukti layak secara komersial adalah sistem magneto-optis. Pada sistem ini,
energi sinar laser digunakan secara bersama-sama dengan medan magnet untuk
merekam dan menghapus informasi dengan membalikan kutub-kutub magnetik yang ada
pada daerah kecil di sekitar disk yang dilapisi bahan magnetis.
Disk optik yang dapat dihapus memiliki sejumlah
kelebihan dibandingkan dengan CD-ROM dan WORM dimana disk optis yang dapat
dihapus dapat ditulis ulang oleh karena itu dapat digunakan sebagai penyimpanan
sekunder yang sebenarnya. Keuntungan utama disk optis yang dapat dihapus
dibandingkan dengan disk magnetis adalah :
· Berkapasitas besar : Sebuah disk optis 5,25
inci dapat menampung data sekitar 650 Mbyte, Sedangkan Disk Winchester yang
paling mutakhir hanya dapat menampung kurang dari setengahnya.
· Portabilitas : Disk optis dapat dipindahkan
dari drive-nya.
· Reliabilitas : Toleransi teknik untuk Disk
optis sangat baik dibandingkan dengan disk magnetik yang berkapasitas tinggi.
4. PITA MAGNETIK
Sistem pita hanya menggunakan teknik pembacaan
dan penulisan yang sama dengan sistem Disk, media pita mylar lentur dilapisi
dengan oksida magnet. Dan pada umumnya sistem pita yang kuno memakai 9 buah
track yang dibuat untuk memungkinkan penyimpanan data satu byte sekali simpan
dan sekarang telah dibuat sistem pita terbaru yaitu dengan menggunakan 18 atau
36 track yang berkaitan dengan word atau word ganda yang digital. Data ini
ditulis dan dibaca dalam bentuk blok-blok yang contingous yang disebut dengan
physical records, sedangkan blok-blok pada pita yang dipisahkan oleh gap
dikenal dengan inter-record gaps.
Kebalikannya dari pita, Disk drive itu
dikaitkan dengan perangkat direct-access, sedangkan Drive pita hanya perlu
menunggu sektor-sektor yang dimaksud pada sebuah track dan dapat melakukan
access berurutan kesembarang track.
0 komentar: